SAMARINDA – Janji Gubernur terpilih Rudy Mas’ud dan Seno Aji mengenai pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan Wi-Fi gratis di Kalimantan Timur kini mulai dipertanyakan. Masyarakat menantikan realisasi janji-janji tersebut, namun mekanisme pelaksanaannya belum jelas.
Hairul Anwar, Pengamat Ekonomi dan Akademisi Universitas Mulawarman (Unmul), menilai meski perhitungan secara teknis memungkinkan. Namun sayangnya selama ini mekanisme realisasi janji tersebut belum pernah dibuka untuk publik.
“Sekarang sebenarnya yang kita ingin tahu lebih jelas itu mekanismenya seperti apa? Karena beasiswa itu kan banyak seginya,” ucapnya kepada Media Kaltim saat diwawancarai via telepon WhatsApp pada Selasa (11/03/2024).
Menurut Hairul, Kalimantan Timur tidak beroperasi dengan asas Welfare State, di mana pemerintah berperan aktif dalam melindungi masyarakat dari risiko ekonomi, seperti pengangguran, kecelakaan, dan sakit. Oleh karena itu, menggratiskan seluruh sektor tanpa mekanisme yang jelas dinilai akan sangat sulit diterapkan di provinsi ini.
“Harus ada mekanismenya juga, karena nantinya rawan dimanfaatkan,” tegasnya.
Selain itu, Hairul juga mengungkapkan adanya tantangan dalam pembagian anggaran. Misalnya, perbedaan biaya pendidikan antar kampus yang tentu saja harus disesuaikan dengan masing-masing kategori, serta apakah tujuan dari pendidikan gratis ini adalah untuk meningkatkan prestasi atau untuk menambah kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Timur.
Untuk itu, Hairul mendorong Pemprov Kaltim untuk menunjukkan mekanismenya. Sehingga, masyarakat dapat mengetahui dengan jelas bagaimana program ini akan berjalan, siapa saja yang berhak menerima manfaat, dan bagaimana prosesnya.
“Kalau dibilang Gratispol akan seperti beasiswa, nggak sama sebetulnya. Kan tidak mungkin semua dibayarkan. Nanti yang kaya dibayar juga, yang miskin dibayar juga, kan tidak fair,” jelasnya.
Gratispol sebagai program utama gubernur terpilih, sampai saat ini memang belum dituturkan mengenai mekanismenya. Walaupun keterangan dari Sekretaris Daerah (Sekda), Sri Wahyuni, mengatakan dananya telah disiapkan dan bisa merealisasikan pendidikan gratis.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R