SAMARINDA — Debat calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim) yang berlangsung di Plenary Hall Kawasan Gelora Kadrie Oening Samarinda pada Rabu malam (23/10) mendapat sorotan tajam dari publik, khususnya terkait perilaku salah satu kandidat, Isran Noor.
Dalam debat yang mengangkat tema Penguatan Pondasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, sikap Isran Noor dinilai bersikap kurang sopan karena menyebut calon gubernur lawannya, Rudy Mas’ud, bukan dengan namanya pada sesi pendalaman visi-misi cagub.
Momen tersebut terjadi ketika Isran Noor diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atas paparan Calon Gubernur Nomor Urut 2 Rudy Mas’ud pada segmen pendalaman visi dan misi oleh cagub.
Namun, alih-alih merespon secara proporsional, Isran menunjukkan sikap yang meremehkan lawan debatnya dengan tidak bersedia menyebutkan nama Kandidat Gubernur Nomor Urut 2 dengan benar, justru melontarkan pertanyaan “siapa namanya?” seolah Isran tidak mengenal nama lawan debatnya.
Perilaku ini segera memicu reaksi dari audiens di Plenary Hall, banyak penonton yang menilai tindakan yang dilakukan Calon Gubernur Nomor Urut 1 Isran Noor tidak mencerminkan seorang calon pemimpin yang memiliki etika yang baik, sewajarnya Isran Noor menunjukkan sikap saling menghormati diantara sesama Calon Gubernur.
Sejumlah pengamat politik yang hadir dalam acara tersebut juga menyayangkan sikap dan perilaku Isran Noor yang terkesan meremehkan dan merendahkan lawan debatnya.
Rasyid Ridla, seorang pengacara dan Ketua Forum Persaudaraan Muslim Kalimantan Timur mengatakan, “Perilaku Isran Noor dalam debat kali ini memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana seorang pemimpin dapat diharapkan untuk memimpin Kaltim secara profesional dan penuh rasa hormat, terutama dalam situasi di mana etika dan rasa saling menghargai sangat penting.”
Imam Achmad, Ketua Harian Gemuru Kaltim, ikut buka suara dan mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. “Kami menyayangkan tindakan yang dilakukan Pak Isran
waktu menanggapi visi misi Calon Gubernur Nomor Urut 2 Pak Rudy. Seorang pemimpin sewajarnya mencontohkan yang baik, tidak sepatutnya melecehkan orang lain, siapapun itu,” ujar Imam.
Selain tindakan yang dinilai melecehkan, Isran Noor beberapa kali memilih untuk tidak mendampingi cawagubnya, Hadi Mulyadi, ketika Hadi berbicara di podium pada debat semalam. Sikap ini dinilai mengesankan kurangnya kebersamaan dan dukungan antara cagub dan cawagub dari pasangan Isran-Hadi.
Debat ini disiarkan secara langsung dan menarik perhatian besar dari masyarakat Kaltim, yang berharap calon pemimpin daerah mereka mampu membawa perubahan positif, namun juga menunjukkan teladan yang baik dalam perilaku dan etika kepemimpinan. (MK)