spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kebanjiran Orderan Motor Rusak yang Diduga Akibat BBM Oplos, Ini Kata Mekanik Bengkel

Foto: Mekanik Bengkel Abadi Jaya Motor saat melakukan perbaikan motor, Samarinda. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Polemik Bahan bakar yang dicurigai telah dioplos oleh oknum tertentu menjadi persoalan serius di Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di Samarinda lantaran menyebabkan puluhan motor rusak atau brebet.

Kerusakan yang paling sering terjadi pada motor akibat bensin yang dioplos adalah bagian fuel pump. Bagian fuel pump berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke ruang bakar mesin.

Sebagai informasi, Fuel pump terdiri dari dinamo yang bertugas mengirimkan bahan bakar dari tangki ke injector, dan filter yang merupakan bagian untuk menyaring kotoran yang masuk ke dalam bensin.

Jika terjadi gangguan pada bagian tersebut, maka akan timbul gejala seperti mesin akan brebet atau sendat saat dihidupkan, mesin tidak merespon ketika gas ditarik, bahkan bisa langsung mati mesin.

Mekanik Bengkel Armada Motor di Jalan Pramuka, Gunawan mengakui bahwa, pihaknya mengalami peningkatan orderan motor rusak yang dicurigai oleh bahan bakar yang dioplos.

Baca Juga:   Bandara Samarinda Siapkan Layanan Parkir Inap, Solusi Biaya Parkir Berlipat

Tak tanggung-tanggung, dalam sehari sebanyak 10 hingga 15 motor yang datang ke bengkelnya untuk diperbaiki yang berkaitan dengan sistem bahan bakar.

“Sebelum hari raya kemarin, sudah mulai banyak motor yang masuk ke bengkel kami dengan keluhan motor yang brebet atau gasnya mandet-mandet,” ujar Gunawan, Senin (7/5/2025).

Untuk biaya perbaikan akibat motor yang dicurigai terpapar bensin oplosan, Gunawan mengatakan, perlu biaya mencapai ratusan ribu rupiah, tergantung pada kerusakan yang terjadi.

“Kalau sudah kena pulkam, biaya perbaikannya bisa mencapai Rp400-500 ribu,” ungkapnya.

Senada dengan Gunawan, Makanin Bengkel Abadi Jaya Motor Jalan dr. Sutomo, Andre menyampaikan bahwa, pihaknya mengalami lonjakan motor rusak dengan gejala mesin brebet dan mesin yang tidak menyala.

“Sudah tiga hari ini, ada 10 motor yang masuk di bengkel kami dengan keluhan brebet dan mati mesin. Saat kita kulik, fuel pumpnya rusak,” kata Andre.

Perbaikan pada motor yang dicurigai mengalami kerusakan akibat bahan bakar yang di oplos membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan biaya sekitar Rp450 ribu jika menggunakan suku cadang orisinal.

Baca Juga:   Duh, Demi Rp 200 Ribu, Pengangguran ini Nekat Jadi Kurir Ekstasi

“Yang jelas, kalau sudah kena fuel pump, itu langsung eror, brebet, bisa juga mati mesin. Kalau cuma ganti rotak, itu kaya ganti pampers, palingan biayanya Rp200 ribu,” tutupnya.

Kedua mekanik bengkel tersebut, tidak dapat memastikan dengan jelas, apakah kerusakan disebabkan murni akibat adanya paparan bahan bakar yang dioplos.

Terlepas dari itu, dugaan terhadap polemik ini dapat menjadi evaluasi bagi pihak pengelola, distributor, dan pengecer bahan bakar kendaraan bermotor agar dapat lebih bijaksana, jujur, dan transparan dalam berbisnis. Sehingga, masyarakat dapat melakukan aktivitas mobilisasi tanpa harus terganggu dan khawatir saat mengisi bahan bakar dimanapun.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER