spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kaltim Siapkan 70 Kelas Bilingual, Siswa Didorong Kuasai Bahasa untuk Hadapi Dunia Global

Foto: Plt. Kadisdikbud Kaltim, Armin. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai memperluas penerapan kelas bilingual di sekolah. Tahun 2025 ini, sebanyak 70 sekolah dipilih untuk menjalankan program pembelajaran dengan dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Kaltim, Armin, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kompetensi siswa di bidang bahasa, sekaligus membuka peluang mereka agar siap bersaing di kancah internasional.

“Kalau tahun lalu kita hanya uji coba di SMK Negeri 2 Balikpapan dan SMA Negeri 14 Samarinda, kini jumlahnya kita perluas. Dua sekolah percontohan itu membuktikan program bilingual bisa diterapkan, meskipun bukan sekolah unggulan,” jelasnya.

Menurutnya, perluasan kelas bilingual ini bukan hanya soal menambah jam pelajaran bahasa Inggris, melainkan juga membangun pola pikir siswa agar terbiasa berpikir dan berkomunikasi dalam dua bahasa.

Selain itu, Armin menekankan pentingnya pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam dalam proses belajar mengajar. Metode ini, lanjutnya, akan menggeser pola lama yang terlalu bergantung pada buku teks.

Baca Juga:   Jalan Rusak Belum Tuntas, Tokoh Dayak Ini Harap Pemimpin Kaltim Selanjutnya Jadikan Prioritas

“Dengan pembelajaran mendalam, anak-anak tidak hanya menghafal, tapi juga memahami secara lebih kritis dan berani mengekspresikan gagasan mereka. Anak harus aktif menulis, membaca, dan tampil percaya diri,” bebernya.

Armin menambahkan, keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh kreativitas guru dalam merancang pembelajaran. Para guru didorong untuk menghadirkan pengalaman belajar yang lebih variatif dengan memanfaatkan berbagai media, mulai dari film, berita koran, hingga teknologi digital seperti coding.

“Kalau guru hanya terpaku pada buku, anak-anak akan cepat bosan. Karena itu, kita minta mereka berani mengeksplorasi pendekatan yang melibatkan panca indra siswa,” tegasnya.

Dengan langkah ini, Disdikbud Kaltim berharap generasi muda daerah dapat memiliki bekal bahasa dan keterampilan yang memadai untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER