SAMARINDA – Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah, harga hewan kurban di Kota Tepian mulai meroket. Kenaikan harga hewan kurban itu juga berkaitan langsung dengan permintaan yang tinggi di Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga harga dari pemasok pun ikut mahal.
Kenaikan harga hewan kurban pun sangat signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2022 harga satu ekor sapi hingga mencapai Rp 17 juta per ekor, namun kini di tahun 2023 harganya naik hingga Rp 19 Juta per ekor.
Salah satu penjual sapi di Jalan KH Wahid Hasyim, Aldi Pratama mengungkapkan bahwa sejak dirinya menjual sapi dari tahun 2019 lalu, harga sapi dirasakan mengalami kenaikan paling signifikan di tahun 2023 ini.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa pihaknya menjual sesuai dengan berat dan ukuran sapi, dari yang terkecil di bawah 200 kilogram sekitar Rp 12,5 juta sampai Rp 13,5 juta, dan berat di atas 200 kilogram sampai 220 kilogram harganya mencapai Rp 14 juta sampai harga 15 juta.
Harga ini diakuinya terus meningkat sesuai dengan berat dan ukuran, untuk sapi biasa paling tinggi di harga Rp 19 juta rupiah. Paling besar, pihaknya menjual sapi jenis limosin dengan berat lebih dari 1 ton di harga Rp 140 juta.
“Kenaikan harga ini juga dipahami oleh pelanggan,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (24/6/2023).
Menurut Aldi, kenaikan harga itu terjadi lantaran sapi yang kebanyakan dipasok dari peternak dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi itu memang sudah mahal. Itu disebabkan tingginya permintaan di Kaltim.
“Dari sananya harga memang sudah naik juga,” ungkapnya.
Selain itu, salah satu penjual sapi di Jalan AW Syahranie, Ilham juga turut mengaku adanya peningkatan pada harga jual sapi tahun ini. Meski mengalami kenaikan harga, ia mengaku telah berhasil menjual sebanyak 80 ekor sapi.
Sapi yang ia jual yakni jenis Bali dan Brahma, untuk harga paling murah di kisaran Rp 20 juta sampai paling mahal di harga Rp 90 juta.
“Walaupun naik, tapi Alhamdulillah tetap laku, karena pelanggan juga memahami adanya peningkatan harga dari pemasok,” ungkapnya.
Fenomena kenaikan harga jual hewan kurban di pasaran juga turut dibenarkan oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) Samarinda, Maskuri.
Maskuri menjelaskan bahwa saat ini memang terdapat kenaikan harga sapi di pasaran. Tahun ini harga sapi di kisaran Rp 85 ribu per kilogramnya. Harga itu menurutnya sudah paling pas dan adil.
“Saya rasa sudah sangat adil harga tersebut dengan perhitungan perkilogram, bukan lagi per-ekor. Jadi para panitia kurban bisa memperkirakan berapa penerima daging,” pungkasnya. (vic)