Foto: Tempat penjual hewan kurban ‘Dafi’ di Jalan AW. Syahranie. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Menurunnya daya beli masyarakat menjadi tantangan pedagang hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2025. Hal ini ditandai dengan masih banyaknya lapak penjualan hewan kurban yang dipenuhi oleh hewan yang belum terjual sehingga menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku usaha hewan kurban di Kota Tepian.
Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang hewan kurban, Dafi, yang membuka lapaknya di Jalan A.W Sjahranie, mengakui adanya penurunan daya beli dibandingkan tahun sebelumnya. Dirinya menyebutkan bahwa minat masyarakat untuk membeli hewan kurban tahun ini cenderung menurun.
“Penjualan agak berbeda dibanding tahun lalu, daya beli masyarakat agak berkurang. Karena Idul Adha jatuhnya bulan Juni, kemungkinan orang mikirnya masih agak lama,” ujar Dafi pada Rabu (28/05/2025).
Menurutnya, selain waktu yang masih terasa cukup jauh dari hari-H, kondisi ekonomi yang sedang lesu juga turut mempengaruhi kemampuan masyarakat untuk membeli hewan kurban.
Untuk memenuhi kebutuhan kurban tahun ini, Dafi telah menyediakan ratusan hewan kurban, terdiri dari 120 ekor sapi dan 107 ekor kambing. Ia menawarkan berbagai harga yang disesuaikan dengan ukuran dan kualitas hewan.
“Kalau untuk sapi mulai dari harga Rp 15 juta ke atas, untuk kambing paling murah Rp 3 jutaan,” katanya.
Terlepas dari itu, Dafi menyebutkan bahwa hewan kurban yang dijualnya didatangkan dari luar daerah, terutama dari Malang (Pulau Jawa) dan Kupang (NTT). Pihaknya memastikan semua hewan yang dijual telah melalui proses vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan dari dinas terkait.
“Sebelum dikirim, sapi dan kambing sudah divaksin terlebih dahulu. Kemudian dari dinas terkait juga sudah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu sendiri,” jelasnya.
Meski saat ini penjualan masih berkisar 50 persen dari total stok, Dafi tetap optimis dan berharap akan ada peningkatan pembelian, terutama saat mendekati Hari Raya Kurban yang diperkirakan jatuh pada 6 – 7 Juni 2025.
“Kami semua para pedagang berharap ada peningkatan penjualan di awal bulan Juni. Untuk sekarang penjualan masih sekitar 50 persen saja,” tutupnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky