Foto: Tangkapan layar video yang viral. (Ist)
SAMARINDA – Pernyataan Calon Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, baru-baru ini memicu kontroversi setelah ia menanggapi seorang ibu yang salah menyebut nama calon bupati di sebuah acara publik.
Video tersebut viral di media sosial, memperlihatkan seorang ibu yang awalnya menyebut nama “Dendi” sebagai pilihannya untuk Bupati Kutai Kartanegara, namun kemudian meralat jawabannya menjadi “Edy Damansyah.”
Isran Noor, yang juga hadir dalam acara tersebut, menafsirkan kesalahan penyebutan itu dengan pernyataan yang memicu perdebatan.
Ia mengatakan bahwa maksud ibu tersebut adalah “Dendi hendak diinjak-injak, bukan dicoblos gambarnya,” sembari memperagakan gerakan kaki menginjak-injak tanah.
Ia juga meminta agar pers tidak merespon lebih lanjut terkait insiden itu.
Pernyataan ini langsung menuai kritikan dari berbagai pihak, termasuk dari Sekjen Forum Bela Negara Kaltim, Maradona Sirajuddin pada Selasa (8/10/2024).
Menurut Maradona, sebagai calon pemimpin, Isran seharusnya menyampaikan pesan kedamaian dan pendidikan politik yang beradab, bahkan kepada lawan politiknya.
Ia menambahkan bahwa pernyataan tersebut berpotensi memicu tindakan provokatif di antara pendukung kedua belah pihak.
“Pernyataan ini bisa memicu permusuhan dan memperburuk polarisasi di masyarakat, yang pada akhirnya dapat menghambat tercapainya konsensus politik,” ujar Maradona.
Dendi Suryadi, calon Bupati Kutai Kartanegara yang disebut dalam insiden tersebut, akan berlaga dalam pemilihan yang dijadwalkan berlangsung November mendatang.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan, Iswan Priady saat di hubungi melalui Telephon dan Chat oleh Tim Media Kaltim terkait hal ini pada pukul 16:21 WITA, untuk dimintai keterangan terkait hal ini tersambung tapi tidak diangkat oleh yang bersangkutan. (Han)
Penulis: Hanafi
Editor: Andi Desky