Insiden Tongkang Tubruk Jembatan Mahakam, BPPJN Kaltim Sebut Nilai Ganti Rugi Sentuh Rp35 Miliar

0
8

Foto: Detik-detik tongkang menabrak Jembatan Mahakam.(Ist)

 

SAMARINDA – Setelah terjadi insiden tongkang tubruk Jembatan Mahakam pada Ahad (16/2/2025), tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN) Kalimantan Timur (Kaltim) turun langsung untuk menilai kerusakan akibat tubrukan.

Diketahui, tongkang bernama Indosukses 28 yang ditarik menggunakan Tug Boat (TB) MTS yang bergerak dari Tanjung Karas menuju Kerawang. Sekitar pukul 15.50 WITA, tongkang tersebut menabrak safety fender Jembatan Mahakam.

Kepala BPPJN Kaltim, Hendro Satrio MK menyampaikan, nilai ganti rugi diperkirakan mencapai Rp35, miliar. Biaya tersebut diperuntukkan terkait perbaikan jembatan, seperti pembongkaran dan pengangkutan bangkai fender yang roboh, serta pembangunan fender yang baru.

“Kami sudah sepakat dengan pemilik tongkang dan sedang berdiskusi dengan tim teknis mereka terkait proses perbaikan,” kata Hendro.

Sebelumnya, Hendro mengatakan, timnya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tidak menemukan kerusakan besar pada stuktur utama jembatan.

“Meski fender dan pilar jembatan mengalami kerusakan, kami menilai kerusakan tersebut minor dan tidak merekomendasikan penutupan jembatan,” ujarnya.

Baca Juga:   Taman Samarendah Bebas Parkir Mulai 1 Agustus, Pengunjung Diminta Parkir di Museum Samarinda

Dia menjelaskan, kerusakan minor yang terjadi pasca insiden ialah terjadi pergeseran sekitar sembilan milimeter pada sambungan jembatan, robohnya fender dan goresan serta retakan kecil pada bagian bawah jembatan.

“Namun, kesimpulan kami, stuktur jembatan secara keseluruhan tetap aman,”, ujarnya lagi.

Dalam memastikan keamanan masyarakat untuk melewati jembatan, pihaknya akan memasang pelindung berbahan fiberglass untuk menggantikan fender yang rusak. bagian bawah jembatan juga akan dilapisi selimut beton yang lebih tebal, dan diberi tulangan tambahan demi memperkuat struktur.

Selain itu, stopper akan dipasang di atas jembatan dan informasi elevasi clearance akan ditampilkan pada monitor digital. Tujuannya adalah memberikan panduan yang jelas kepada kapal-kapal yang melintas di bawah jembatan.

“Kami telah berkoordinasi dengan KSOP (Kesyahbandaran dan Otorisas Pelabuhan) untuk memasang rambu pelampung sebagai jalur kapal tongkang dan menyediakan kapal pandu. Penambahan itu bertujuan untuk memastikan kapal yang melewati Jembatan Mahakam berada di posisi aman,” pungkasnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini