Foto: Firda Arrum, siswi 11 SMA Negeri 2 Berau. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Sebanyak 40 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2025 resmi dikukuhkan dalam upacara khidmat di Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Jumat (15/8/2025) malam.
Pengukuhan dilakukan langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, yang berpesan agar para anggota Paskibraka tidak hanya sukses menjalankan tugas saat upacara, tetapi juga menjadi teladan bagi generasi muda lainnya.
“Menjadi bagian dari Paskibraka adalah kehormatan sekaligus amanah besar. Tidak hanya ketika mengibarkan bendera, tapi juga dalam sikap dan perilaku sehari-hari,” tegas Rudy dalam sambutannya.
Dari 40 putra-putri terbaik tersebut, perhatian publik tertuju pada Firda Arrum, siswi kelas 11 SMA Negeri 2 Berau, yang didaulat sebagai pembawa baki pada upacara pengibaran bendera Merah Putih di Stadion Gelora Kadrie Oening, Samarinda, 17 Agustus 2025.
Perjalanan Panjang Menuju Paskibraka
Firda menempuh jalan panjang sebelum sampai ke panggung kehormatan. Seleksi ketat mulai dari sekolah, kabupaten, hingga provinsi berhasil ia lewati, hingga akhirnya terpilih sebagai satu-satunya wakil dari Kabupaten Berau.
Selama satu bulan penuh, Firda bersama 39 rekannya ditempa dalam karantina dan pelatihan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim. Latihan fisik, mental, kedisiplinan, hingga penguasaan teknik upacara mereka jalani dengan penuh dedikasi.
“Pelatihannya memang berat, tapi membuat saya semakin percaya diri. Ada rasa gugup, tapi lebih besar rasa bangganya. Ini amanah yang harus saya jaga dengan sepenuh hati,” kata Firda usai pengukuhan.
Doa dan Dukungan Keluarga
Kebahagiaan Firda semakin lengkap dengan hadirnya keluarga yang datang langsung dari Berau. Setelah sebulan berpisah karena karantina, pertemuan mereka penuh keharuan.
Ibunda Firda, Yuli Irda Sari, tak kuasa menahan air mata saat menyaksikan putri sulungnya berdiri tegak sebagai Paskibraka.
“Sejak kecil Firda bercita-cita menjadi Paskibraka. Kini mimpinya terwujud. Kami bangga sekali, semua kerja keras dan doa terbayar,” ujarnya.
Sementara sang ayah, Mei Eka Firmanzah, menambahkan bahwa nilai disiplin memang sudah menjadi tradisi keluarga.
“Di keluarga besar kami banyak yang berdinas di TNI. Jadi semangat nasionalisme memang sudah ditanamkan sejak kecil. Kami berharap Firda terus rendah hati dan teguh memegang nilai itu,” ungkapnya.
Lebih istimewa lagi, sehari setelah upacara 17 Agustus, Firda akan merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Kedua orangtuanya, berharap ia dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
“Semoga ini menjadi kado terindah untuk hidupnya, dan doa kami semoga Firda tumbuh menjadi pribadi yang kuat, menginspirasi, dan selalu membawa kebaikan,” tutur Sang Ibunda.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kisah Firda bukan sekadar tentang keberhasilan pribadi, tetapi juga simbol dari kerja keras, disiplin, dan pengabdian generasi muda Kalimantan Timur. Di usianya yang masih belia, Firda sudah menunjukkan bahwa mimpi bisa dicapai dengan tekad dan usaha yang konsisten. Pesannya untuk generasi muda sederhana, namun penuh makna.
“Jangan pernah menyerah. Siapkan diri sebaik mungkin, jaga fisik dan mental, serta tanamkan cinta tanah air. Suatu saat kesempatan akan datang pada waktunya,” katanya.
Kini, masyarakat Kaltim menantikan momen bersejarah saat bendera Merah Putih dikibarkan di Stadion Gelora Kadrie Oening. Dengan kepercayaan besar yang diberikan kepadanya, Firda siap mengibarkan Sang Saka dengan penuh kebanggaan, mengharumkan nama daerahnya sekaligus menjadi inspirasi bagi sesama pelajar.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky