spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

DPRD Samarinda Minta PKKMB Unmul Jadi Ruang Dialog, Bukan Ketegangan

Foto: Tangkapan layar materi bela negara yang disampaikan oleh pihak militer dalam PKKMB Unmul. (Unmul TV)

 

SAMARINDA – Ramainya perbincangan publik terkait video Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Mulawarman yang menghadirkan pembicara dari kalangan militer turut mendapat perhatian Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Anhar.

Video tersebut memperlihatkan momen tegang antara mahasiswa baru dan pembicara ketika lagu perjuangan dikumandangkan, memicu respons tegas dari pihak militer. Anhar menilai insiden itu semestinya dipahami dari perbedaan karakter dan pola komunikasi antara dunia kampus dan dunia militer.

“Ruh kampus itu berbeda dengan lingkungan militer. Tapi yang paling penting adalah membangun komunikasi yang saling memahami,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Menurut Anhar, kehadiran pembicara dari TNI atau Polri di kampus bukan hal yang keliru, terlebih bila materi yang dibawakan seputar bela negara dan nasionalisme. Namun, ia mengingatkan perlunya penyesuaian pendekatan dari kedua belah pihak.

“Militer yang hadir di kampus harus paham audiens mereka adalah mahasiswa, bukan prajurit. Sebaliknya, mahasiswa juga harus membuka diri untuk menerima pandangan dari dunia militer,” tegasnya.

Baca Juga:   Mayoritas Fraksi Ingin 2 Raperda Usulan Pemprov Dibahas Pansus

Anhar menjelaskan, perbedaan cara pandang dalam memaknai bela negara wajar terjadi. Militer cenderung menekankan sisi praktis di lapangan, sedangkan mahasiswa melihatnya dari sudut teoritis dan akademis. Baginya, justru perpaduan keduanya akan memperkaya pemahaman generasi muda.

“Kalau teori dan praktik bertemu, hasilnya akan lebih komprehensif. Seperti di DPR, ada pembahasan regulasi secara teoritis, tapi juga pelaksanaan di lapangan,” ungkapnya.

Ia menepis adanya muatan politik dalam peristiwa itu. Anhar menilai perbedaan pendapat adalah hal biasa, asalkan tujuannya tetap satu: menjaga semangat merah putih.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER