SAMARINDA – Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menerima aspirasi dari sejumlah mahasiswa terkait isu pemangkasan anggaran di berbagai sektor. Aspirasi ini disampaikan saat para mahasiswa melakukan aksi di depan gedung DPRD Kaltim.
“Apa yang tadi menjadi kegelisahan mereka terkait masalah-masalah di Indonesia ini, yang pastinya kita menerima dan akan membawa kepada lembaga DPRD Provinsi Kaltim sesuai kewenangannya,” ujar Ananda Emira Moeis setelah menandatangani surat kesepakatan dengan perwakilan mahasiswa.
Ananda berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, serta pemerintah pusat. Ia berharap keluhan dan kegelisahan mahasiswa dapat segera diatasi.
“Mudah-mudahan apa yang jadi keluhan atau yang menjadi kegelisahan mahasiswa-mahasiswi ini bisa, mudah-mudahan hari ini kegiatan aksi ini bisa terbayarkan,” lanjutnya.
Terkait isu pemangkasan anggaran, Ananda menegaskan bahwa DPRD Kaltim akan mengawasi dengan ketat. Ia memastikan anggaran pendidikan di Kaltim tidak mengalami pemangkasan dan tetap sesuai dengan amanat undang-undang, yaitu minimal 25 persen.
“Alhamdulillah tidak ada pemangkasan sesuai dengan aturannya, undang-undangnya minimal 25% itu yang sudah berjalan, jadi di Kaltim tidak ada pemangkasan terkait pendidikan,” tegasnya.
Ananda menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran mungkin terjadi pada sektor lain, seperti perjalanan dinas, infrastruktur, dan pembangunan. Namun, ia memastikan pemangkasan tersebut dilakukan secara selektif dan tidak akan mengganggu sektor-sektor prioritas.
“Terkait infrastruktur dan pembangunan itu sedikit saja enggak apa-apa, ini kan kita karena ada infrastruktur kita bisa menyelesaikan. Tapi betul-betul kita sesuaikan di seperti perjalanan dinas, seremonial seperti itu. Jadi yang utama-utama kita usahakan tidak terpangkas,” pungkasnya.
Penulis: Dimas
Editor : Nicha R