SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menekankan pentingnya pengelolaan sarana olahraga yang tepat guna untuk menjaga kualitas fasilitas dan mencegah kerusakan yang dapat merugikan masyarakat dan atlet. Salah satu isu utama yang dihadapi adalah penggunaan fasilitas olahraga yang tidak sesuai dengan fungsinya, seperti digunakan untuk kegiatan non-olahraga.
Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga Dispora Kaltim, Junaidi, menjelaskan bahwa pemanfaatan fasilitas olahraga yang sering digunakan untuk acara-acara non-olahraga, seperti upacara atau event besar lainnya, berisiko merusak fasilitas yang telah didesain khusus untuk olahraga. “Fasilitas olahraga harus digunakan sesuai dengan fungsinya. Jika digunakan untuk kegiatan yang melibatkan massa, seperti upacara atau acara besar lainnya, itu bisa merusak permukaan lapangan atau struktur fasilitas yang sudah dirancang untuk olahraga,” ujar Junaidi, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya, salah satu solusi yang dapat diusulkan adalah penyediaan fasilitas terpisah untuk kegiatan non-olahraga, seperti lapangan upacara atau gedung serbaguna. Dengan adanya fasilitas khusus untuk kegiatan tersebut, fasilitas olahraga dapat tetap terjaga kualitasnya dan berfungsi maksimal sesuai dengan tujuan penggunaannya.
“Lapangan olahraga seharusnya tidak digunakan untuk acara yang bisa merusak permukaan atau struktur. Kami berharap Pemerintah Provinsi Kaltim menyediakan fasilitas terpisah untuk kegiatan non-olahraga agar lapangan olahraga bisa terjaga dan tidak rusak,” jelas Junaidi.
Selain itu, Junaidi juga menyoroti masalah penggunaan sepatu yang tidak sesuai dengan jenis lapangan olahraga, yang dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan. Ia mencontohkan lapangan sepak bola yang sangat rentan terhadap kerusakan jika tidak digunakan dengan benar. “Lapangan sepak bola sangat sensitif terhadap kondisi permukaannya. Jika sepatu yang digunakan kotor, itu bisa membawa bibit rumput yang merusak lapangan. Karena itu, pemain sepak bola biasanya menenteng sepatu mereka sebelum masuk ke lapangan,” ujar Junaidi.
Untuk menjaga kualitas fasilitas olahraga, Junaidi menekankan pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam setiap pemanfaatan sarana olahraga. SOP ini bertujuan untuk memastikan bahwa fasilitas digunakan dengan benar, terawat, dan tidak rusak. “SOP ini harus diterapkan untuk memastikan bahwa sarana olahraga digunakan dengan benar, terjaga, dan tidak rusak. Semua pihak harus berkomitmen mengikuti aturan ini agar fasilitas olahraga tetap berkualitas dan bisa digunakan dalam jangka panjang,” tegasnya.
Dengan pengelolaan yang tepat dan pemahaman yang baik tentang pentingnya menjaga fasilitas olahraga, Junaidi berharap Kaltim dapat terus maju dalam dunia olahraga. “Fasilitas yang terjaga dengan baik akan mendukung perkembangan atlet dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dalam mendukung kegiatan olahraga,” ujarnya.
Junaidi juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga fasilitas olahraga agar Kaltim semakin maju dalam dunia olahraga dan fasilitas yang ada dapat terus mendukung perkembangan atlet dan masyarakat. “Jika kita semua menjaga fasilitas olahraga ini, Kaltim akan semakin maju, dan fasilitas yang ada dapat terus mendukung perkembangan atlet dan masyarakat,” tutupnya. (adv/disporakaltim)