Foto: Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Pawai perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Taman Samarinda pada 23 Agustus lalu tidak hanya menampilkan parade budaya, tetapi juga memperkenalkan wacana wajah baru transportasi publik di Kota Tepian.
Tiga unit bus prototipe ditampilkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda sebagai gambaran rencana pengembangan sistem angkutan umum massal. Bus dengan berbagai ukuran ini dirancang sebagai moda yang dapat mengurai kemacetan di Kota Samarinda.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menjelaskan bus berwarna merah yang tampil pertama adalah unit pinjaman dari perusahaan otobus swasta. Bus ini menjadi contoh jika pemerintah memilih menggunakan model berbasis konvensional dengan sistem pembelian layanan, bukan pembelian armada.
“Skemanya nanti masyarakat masuk melalui pintu depan, melakukan pembayaran dengan uang elektronik melalui tap on bus, lalu keluar melalui pintu tengah. Itu sudah kita desain untuk memudahkan sekaligus menata sistem transportasi modern,” kata Hotmarulitua, Selasa (26/8/2025).
Bus kedua, lanjutnya, yang berukuran serupa merupakan desain prototipe yang sudah dipilih oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebagai salah satu opsi utama.
Sementara bus ketiga yang memiliki ukuran lebih kecil diproyeksikan menjadi armada feeder yang akan melayani jalan-jalan lingkungan seperti Bengkuring, Jalan Pramuka, hingga kawasan kampus.
Dalam rancangan awal, Dishub menyiapkan tujuh trayek utama (1A, 1B, 2A, 2B, hingga 3 yang menuju Bandara, serta rute lainnya), dengan rata-rata kebutuhan tujuh bus per trayek ditambah satu unit cadangan.
Pria yang karib disapa Manalu ini menekankan bahwa langkah ini bagian dari upaya mendorong warga beralih ke transportasi publik. Dengan memperkenalkan bus ini, pihaknya berharap masyarakat dapat melirik angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
“Respon masyarakat kemarin sudah cukup positif. Inilah yang ingin kita kembangkan agar Samarinda memiliki layanan bus modern seperti kota besar lainnya,” demikian Hotmarulitua Manalu.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky