Foto: Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikbud Kaltim, Rahmad Ramadhan. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Hingga tahap dua pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur (Kaltim), skema penerima manfaat program besutan Presiden Prabowo Subianto, belum diterapkan pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Rahmad Ramadhan menerangkan, program MBG ini dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan Disdikbud sebagai fasilitator peserta didik.
“Kami masih menunggu kepastian daftar sekolah yang akan menerima program MBG. Jika sudah ada, koordinasi akan dilakukan untuk memastikan sekolah-sekolah dalam radius yang dapat dijangkau,” ujarnya.
Dia mengatakan, SLB merupakan bagian dari sasaran peserta program MBG. Untuk pelaksanaannya, dilakukan segera setelah pihak terkait selesai menyesuaikan gizi sesuai kebutuhan anak di SLB.
“Anak-anak di SLB Samarinda, memiliki kebutuhan khusus. Beberapa anak tidak dapat mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung atau makanan manis,” katanya.
Ia menambahkan, beberapa anak memiliki alergi terhadap suatu bahan makanan, seperti intoleransi susu, telur, ikan. Terlebih, kebutuhan gizi yang berbeda pada tiap anak khususnya ABK, menjadi perhatian pihak BGN dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pengelola MBG.
“Oleh karena itu, nanti akan diganti dengan menu yang bahannya akan menyesuaikan kondisi penerima makanan,” pungkasnya.
Penerapan program MBG di SLB menjadi tantangan oleh stakeholder terkait untuk dapat mewujudkan gizi anak yang lebih baik, terkhusus murid SLB. Pihak Disdikbud Kaltim siap mengakomodasi permintaan BGN untuk daftar sekolah pada tahap selanjutnya, terutama sekolah dengan anak berkebutuhan khusus.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky