Foto: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualin saat ditemui diruang kerjanya (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Tahap awal program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Samarinda baru diterapkan di satu sekolah yakni SDN 004 Samarinda Utara dengan jumlah siswa 510.
Pengelolaan makanan menjadi sorotan masyarakat lantaran pentingnya pengawasan terhadap proses pembuatan MBG akan berdampak langsung kepada kesehatan pelajar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim), Jaya Mualin menyatakan selain kandungan gizi, pengawasan terhadap pengelolaan dan proses memasak juga harus di kontrol.
“Badan Gizi Nasional atau BGN telah berkoordinasi dengan kami untuk kelancaran program MBG,” ucap Jaya.
Menurut Jaya, perlu standarisasi dalam bentuk surat registrasi dalam menyediakan MBG.
“Saya rasa semua pihak yang terlibat wajib memiliki surat registrasi seperti pihak katering serta harus memenuhi standar sanitasi dari tempat penyedia makanan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa BGN telah melakukan sosialisasi dan pelatihan untuk seluruh pihak terkait.
“Selain pemenuhan gizi, kami memastikan makanan ini layak dan aman untuk dikonsumsi pelajar. Jangan sampai ada kasus keracunan atau masalah kesehatan yang timbul akibat progam MBG,” pungkasnya.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky