Foto: Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan Kota Samarinda, M. Darham (menggunakan topi berwarna hitam). (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Menjelang Hari Raya Iduladha, Pemerintah Kota Samarinda terus meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, mulai dari pencegahan penyebaran penyakit dan pemantauan kesehatan hewan kurban hingga proses penyembelihan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan, Muhammad Darham menyampaikan bahwa pihaknya telah menurunkan tim kesehatan, termasuk sejumlah dokter hewan untuk melakukan pemantauan langsung di kandang-kandang dan showroom hewan ternak.
“Semua bisa kita atasi. Karena kita punya tim kesehatan hewan yang aktif memantau baik di kandang maupun showroom. Bahkan sampai pelaksanaan penyembelihan hewan kurban nanti juga menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.
Selain pengawasan, Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan juga memberikan bantuan berupa desinfektan dan obat-obatan kepada para peternak. Hal ini sebagai bentuk pelayanan terhadap pelaku usaha agar kesehatan hewan tetap terjaga.
Selanjutnya, Darham mengimbau para pedagang untuk memperhatikan dampak asap pembakaran yang dilakukan di sekitar showroom, terutama yang berada dekat dengan jalur ekonomi seperti warung makan sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar.
“Harus ada toleransi. Kita memahami pedagang ingin menjaga kesehatan hewan dengan asap, tapi di sisi lain bisa mengganggu lingkungan sekitar,” jelasnya.
Menurut Darham, seluruh hewan kurban yang masuk ke Kota Samarinda sudah dibekali dengan barcode dari Dinas Ketahanan Pangan, untuk memastikan keamanan dan keaslian hewan. Bahkan, pihaknya telah meminta pemasok untuk melakukan karantina selama dua minggu sebelum hewan ternak di kirim ke Kota Tepian.
Kemudian, pihaknya juga melakukan pemeriksaan yang ketat guna mencegah adanya sapi yang terjangkit penyakit, terutama menjelang penyembelihan kurban.
“Alhamdulillah saat ini stok sapi di Samarinda mencapai sekitar 8.000 ekor. Masyarakat masih punya cukup waktu untuk bernegosiasi dengan pedagang. Tapi perlu diingat, biasanya harga akan naik menjelang hari H dan turun setelahnya,” tutupnya.
Hingga saat ini, sebanyak 58 kandang hewan ternak terdata di Kota Samarinda. Angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring mendekatnya hari raya. Mayoritas sapi kurban yang masuk ke Samarinda berasal dari Nusa Tenggara Timur, yang dikenal memiliki kualitas hewan ternak yang baik.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky