spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Cerita 5 Tahun Media Kaltim: Lahir di Tengah Pandemi Covid-19, Tumbuh di Tengah Tantangan

HARI INI, 14 Juli 2025, Media Kaltim genap berusia lima tahun. Bagi sebagian orang, lima tahun mungkin waktu yang singkat. Tapi bagi kami, ini adalah perjalanan penuh perjuangan, ketekunan, dan belajar membaca arah di tengah derasnya arus informasi.

Perayaan hari ini kami kemas sederhana namun bermakna. Kami mengundang Ustaz Tabiin Noor, Imam Masjid Fathul Khoir di Perumahan Bukit Sekatup Damai (BSD) Bontang, untuk memberikan tausiah dan memimpin doa.

Acara berlangsung secara daring dan luring. Kantor Bontang dan Samarinda dibuka untuk pertemuan fisik, sementara wilayah lainnya—Balikpapan, PPU, Paser, Kukar, Kutim, Kubar-Mahulu, Berau, Bulungan, Tarakan, Biro IKN, hingga Jakarta—bergabung secara virtual. Khusus di Samarinda, momen ini sekaligus kami tandai dengan peresmian kantor pusat Media Kaltim Network di Jalan Perjuangan I, sebagai titik baru penguatan koordinasi dan pengembangan jaringan media digital.

Ucapan selamat ulang tahun datang dari berbagai relasi dan mitra kami. Mulai dari Wakil Gubernur Kaltim H. Seno Aji, Anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian, Wali Kota Samarinda Andi Harun, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, hingga Bupati Paser dr. Fahmi Fadli. Juga disampaikan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman, Bupati Penajam Paser Utara Mudyat Noor, Ketua DPRD Kukar H. Ahmad Yani, Ketua Badan Kehormatan DPRD PPU M. Bijak Ilhamdani, dan Wakil Ketua DPRD PPU Syahrudin M. Noor.

Baca Juga:   Semangat Tak Berhenti di Garis Finis: Jejak 5 Tahun Media Kaltim di Jantung Ibu Kota Nusantara
Ustaz Tabiin Noor memimpin doa syukuran HUT ke-5 Media Kaltim di Bontang.

Karangan bunga ucapan selamat dari mitra dan relasi memenuhi halaman kantor.

Ada juga ucapan dari Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto, Anggota Komisi I DPRD PPU Abd. Rahman Wahid, serta tokoh publik seperti penyanyi religi Opik, Kadinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak, Ketua DPRD Bontang A. Faizal Sofyan, Plt Kadishub Kaltim Irhamsyah, Rektor Universitas Mulawarman Abdunnur, dan konten kreator nasional Dian Rana.

Kami juga menerima banyak ucapan lainnya dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu, dan kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas doa dan dukungannya.

Di Bontang, tempat kami lahir, tidak ada undangan resmi, tapi sejak pagi karangan bunga ucapan berdatangan. Di antaranya dari Pemkot Bontang, mitra usaha seperti Auto 2000 dan RM Empek-empek Anda, hingga Toko Florist Sragen Bontang. Beberapa tamu juga hadir langsung ke kantor kami, termasuk Ketua dan Anggota KPU Kota Bontang serta Ketua PWI Bontang Suriadi Said.

Suasana makin akrab ketika seluruh tim redaksi dan perwakilan internal menyimak tausiah dari Ustaz Tabiin. Pesannya tegas namun menyejukkan: media bisa menjadi amal jariyah bila menyampaikan kebenaran, tapi bisa pula menjadi sumber dosa jika menyebarkan fitnah. Bagi kami, itu bukan sekadar pengingat, tapi penegas arah.

Sementara di Samarinda, suasana terasa lebih formal. Tamu pertama yang hadir adalah Kepala Bidang Informasi, Komunikasi Publik, dan Kehumasan Diskominfo Provinsi Kaltim, Irene Yuriantin, disusul Ketua SMSI Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya. Kepala Diskominfo Kaltim, M. Faisal, menyampaikan permohonan maaf tidak bisa hadir langsung karena sedang mendampingi Gubernur dalam kunjungan kerja ke wilayah utara. Namun, beliau tetap mengirimkan video ucapan dan doa untuk kami.

Suasana rapat di Kantor Media Kaltim Samarinda.

Tim dari seluruh daerah kemudian terhubung dalam rapat virtual, disiarkan langsung dari newsroom Samarinda. Di balik layar, tampak wajah-wajah penuh semangat: para editor, kontributor, kepala biro—mereka yang menyatukan denyut Media Kaltim setiap hari. Di ruang podcast dan ruang tamu redaksi, sejumlah pejabat dan relasi bergantian mulai datang. Ada yang hanya bersilaturahmi, ada pula yang menyampaikan pandangan soal pentingnya media yang tetap independen dan solutif.

Baca Juga:   Ketika Rudy Mas’ud Pegang Kendali Lagi, Ke Mana Golkar Melangkah?

Saya pribadi masih sangat ingat bagaimana semua ini dimulai. Tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 melanda dan banyak media konvensional gulung tikar, saya justru merasa perlu membuka ruang baru. Setelah 18 tahun bergelut di dunia media cetak, saya memutuskan membangun platform digital sendiri, berbekal pengalaman di berbagai posisi redaksi hingga direksi.

Saya merancang sendiri website, membuat alur kerja redaksi online, menerbitkan epaper gratis, dan menyusun jaringan yang tak hanya berbasis kota, tapi berbasis komunitas.

Hari ini, kami bukan lagi media kecil dengan sepuluh staf. Lebih dari 60 wartawan, editor, dan kontributor kini menjadi bagian dari Media Kaltim Network. Kami telah membentuk kanal-kanal lokal seperti Radar Bontang, Radar Samarinda, Radar Kutim, Radar Paser, Radar Ibu Kota, dan lainnya. Semua lahir bukan karena kekuatan modal, tapi karena keyakinan bahwa media harus hadir, cepat, jujur, dan dekat dengan masyarakat.

Kami tidak berjalan sendiri. Banyak mitra yang ikut menjaga arah: masyarakat sipil, akademisi, pengusaha, birokrat, hingga komunitas warga. Kami punya grup diskusi internal yang aktif setiap hari. Isinya kritik, saran, hingga teguran yang membuat kami tetap sadar diri. Karena kami tahu, kepercayaan publik tidak dibangun dari rating atau algoritma, tapi dari konsistensi menjaga integritas.

Baca Juga:   Virtual Run Resmi Dimulai, Peserta Setor Hasil, Jersey dan Medali Proses Kirim
Ketua dan anggota KPU Kota Bontang menghadiri syukuran HUT Media Kaltim.
Tamu undangan mengikuti acara syukuran di Kantor Media Kaltim Samarinda

Tentu kami belum sempurna. Masih banyak yang harus dibenahi—penguatan data pembaca, liputan investigatif, pengembangan model bisnis, dan profesionalisme distribusi. Tapi kami tahu satu hal: posisi kami hari ini jauh lebih kuat dibanding saat pertama kali kami berdiri.

Hari ini bukan sekadar perayaan. Ini juga muhasabah. Bahwa setiap berita yang kami terbitkan harus berasal dari niat yang lurus, sumber yang jelas, dan tujuan yang membangun. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi, media lokal yang independen tetap dibutuhkan. Sebagai jembatan, pengingat, sekaligus penyeimbang.

Terima kasih kepada semua yang mempercayai kami sejak hari pertama. Perjalanan ini belum selesai. Bahkan, kami baru saja mulai. (*)

Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.
CEO Media Kaltim News Network

BERITA POPULER