SAMARINDA – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalimantan Timur (Kaltim) membuka peluang kerja sama dengan media dan perguruan tinggi untuk mengatasi permasalahan strategis daerah melalui riset inovatif.
Kepala BRIDA Kaltim, Fitriansyah, mengungkapkan pihaknya siap menerima berbagai usulan riset yang relevan dan berpotensi memberikan solusi nyata. Riset yang dilakukan diharapkan mampu memberikan solusi nyata bagi isu seperti kemiskinan, lingkungan, dan pengembangan potensi unggulan daerah.
“Proposal riset yang kami terima tidak harus panjang, cukup satu lembar dalam bentuk Idea Concept Factor (ITP). Namun, jika proposalnya lebih detail seperti skripsi, tentu lebih baik. Fokus utama kami adalah riset yang menjawab permasalahan strategis daerah, seperti kemiskinan, isu lingkungan, atau pengembangan potensi unggulan daerah,” ujar Fitriansyah saat Jumpa Pers di ruangan Week Diskominfokaltim, Jumat (20/12/2024).
Ia juga mencontohkan potensi unggulan daerah seperti pengembangan biofuel dari tanaman kaca pincis, hingga peluang menjadikan kopi khas Kalimantan Timur sebagai komoditas unggulan.
Selain itu, BRIDA Kaltim juga bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga riset lainnya, baik nasional maupun internasional, untuk mengembangkan solusi berbasis riset.
“Dalam kerja sama riset, kami menggunakan pendekatan kolaboratif. Anggaran bisa berasal dari BRIDA, perguruan tinggi, atau bahkan pendanaan luar negeri. Kami membentuk tim gabungan untuk menyelesaikan penelitian secara bersama-sama,” tambahnya.
BRIDA Kaltim juga telah menghasilkan berbagai penelitian yang terdokumentasi dalam basis data riset. “Hasil riset kami tersedia dalam bentuk abstrak, dan jika ingin mendapatkan dokumen lengkap, dapat mengajukan permintaan melalui email. Kami membatasi akses ini untuk memastikan hasil penelitian digunakan sebagai referensi yang kredibel,” jelas Fitriansyah.
Salah satu pencapaian penting BRIDA Kaltim adalah gagasan mengenai model otonomi daerah asimetris, hasil kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi dan pakar nasional.
Model ini bertujuan untuk memberikan pendekatan baru dalam otonomi daerah yang lebih adaptif terhadap kebutuhan lokal.
Melalui berbagai program dan inovasi, BRIDA Kaltim berharap dapat terus mendukung pembangunan daerah yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama.
“Secara akademis, penelitian ini sudah selesai dan telah kami serahkan kepada Gubernur Kaltim untuk ditindaklanjuti oleh instansi terkait. Model ini merupakan kontribusi pemikiran dari kolaborasi perguruan tinggi dan BRIDA Kaltim,” tutupnya.
Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R