Foto: Suasana Salat Idul Fitri di Lapangan Patra Kartika Sport Center Jalan Diponegoro, Samarinda. (Istimewa)
SAMARINDA – Kelompok aktivis Syariah dan Khilafah melaksanakan salat Idul Fitri lebih awal pada Minggu (30/3/2025). Keputusan ini diambil berdasarkan metode rukyat hilal global.
Mendasari hal itu, Koordinator penyelenggara, ustaz Hamdani menjelaskan bahwa, keputusan diambil deletah adanya hilal yang terlihat di beberapa negara seperti, Arab Saudi, Qatar, serta sejumlah wilayah di Afrika dan Eropa.
“Kami berpegang pada rukyat hilal global, yang berarti ketika hilal telah terlihat di suatu tempat di dunia, maka umat Islam di seluruh dunia sudah memasuki bulan Syawal,” terangnya.
Berbeda dengan ketetapan pemerintah Indonesia dan organisasi Islam di Tanah Air, yang memutuskan Idul Fitri pada Senin (31/3/2025) berdasarkan metode rukyat hilal lokal yang dilakukan oleh Kementerian Agama.
Meski demikian, pelaksanaan salat diikuti oleh ratusan jemaah yang berlangsung khidmat dan penuh antusias akan keyakinan bahwa 1 Syawal telah jatuh pada hari ini.
“Ini adalah prinsip yang kami yakini sebagai bentuk kesatuan umat Islam di seluruh dunia. Jika hilal telah terlihat, maka seharusnya seluruh umat Islam ikut menetapkan hari raya,” ucapnya.
“Baik rukyat hilal atau metode hisab, semua memiliki landasan dalam Islam. Yang terpenting adalah menjaga ukhuwah Islamiyah dan tidak saling menyalahkan,” tambahnya.
Menurut Hamdani, di berbagai negara, umat Islam juga menghadapi perbedaan dalam menentukan awal bulan hijriah, dan hal itu seharusnya tidak menjadi sumber perpecahan.
“Yang kami lakukan hanyalah beribadah sesuai keyakinan kami, tanpa sedikitpun merendahkan atau menganggap salah pandangan yang berbeda. Ini adalah bagian dari keberagaman dalam Islam yang seharusnya disikapi dengan saling menghormati,” tutupnya.
Sama seperti salat pada umumnya, Salat Idul Fitri kali ini berlangsung dengan tertib dan khusyuk. Para jemaah, yang terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua, nampak bersemangat dan mengenakan pakaian terbaik mereka.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky