spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Banjir SMPN 24, Pemkot Samarinda Siapkan Rp30 Miliar Untuk Relokasi

Foto: Kadisdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Kondisi memprihatinkan yang terus menghantui siswa SMP Negeri 24 Samarinda, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk memberikan solusi untuk mengatasi persoalan banjir yang menjadi persoalan klasik sekolah disekolah yang berdiri sejak 1992. Mulai 2026 mendatang, sekolah itu akan dipindahkan ke lokasi baru dengan anggaran sekitar Rp30 miliar.

Selama ini, SMPN 24 dikenal sebagai sekolah langganan banjir. Hampir setiap musim hujan, air menggenang hingga ketinggian puluhan centimeter. Aktivitas belajar mengajar terganggu, siswa dan guru tidak nyaman, bahkan jumlah pendaftar ikut menurun karena citra sekolah yang buruk.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, Asli Nuryadin, menegaskan relokasi sudah menjadi prioritas dan telah diusulkan langsung kepada Wali Kota.

“InsyaAllah tahun 2026 bisa terealisasi. Anggarannya sekitar Rp30 miliar, tapi tentu akan disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah,” jelasnya.

Tahap awal akan dimulai tahun 2025 dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED). Saat ini, rancangan DED masih dibahas karena harus melewati sejumlah proses birokrasi sebelum pembangunan dimulai.

Baca Juga:   Wabah Gondongan Merebak di Samarinda, Dinkes Imbau Warga Waspada

Nantinya, sekolah baru akan berdiri di atas lahan milik pemkot yang berbeda di dekat Masjid At-Taufiq, Jalan Suryanata dengan rancangan awal sebagai pusat pendidikan terpadu. Dimana lokasi seluas empat hektare itu tidak hanya menampung SMPN 24, tetapi juga SD 013 Samarinda.

Meski demikian, pemerintah tetap mencari solusi jangka pendek agar proses belajar mengajar di SMPN 24 tidak terus terganggu banjir hingga relokasi rampung. Salah satunya dengan menyiapkan tempat sementara yang lebih aman dari genangan air.

Asli mengingatkan bahwa rencana pemindahan harus mempertimbangkan banyak hal, terutama jumlah siswa dan jarak dari tempat tinggal mereka.

“Kalau terlalu jauh, kasihan anak-anak. Tapi melihat kondisi sekarang, sekolah yang berada di cekungan seperti mangkuk jelas sangat rawan banjir. Relokasi adalah jalan terbaik,” tutupnya.

Penulis: Hadi Winata

Editor: Andi Desky

BERITA POPULER