SAMARINDA – Memasuki tahun 2025, harga cabai di Pasar Segiri, Samarinda, mengalami lonjakan signifikan hingga hampir dua kali lipat dibandingkan harga sebelum tahun baru. Kenaikan ini diduga akibat pasokan yang menurun, dipicu oleh cuaca buruk dan dampak musim hujan.
Harga cabai kini mencapai Rp120.000 per kilogram, melonjak dari Rp70.000 per kilogram pada akhir 2024. Beberapa pedagang bahkan menjual cabai dengan harga Rp100.000 per kilogram, tergantung kualitas dan pemasoknya.
Di Pasar Segiri terpantau para penjual cabai sibuk membungkus 5 kiloan untuk disalurkan kepada pelanggannya.”Harga cabai naik mas, Rp.120.000 per-kilonya,” sebut Andi, penjual cabai, Jumat (3/1/2025).
Sebelum tahun baru, harga cabai di kisaran Rp.70.000, namun di Januari harga cabai melesat sampai ke Rp.50.000.
“Karena stoknya kurang, terus efek banjir dan cuaca hujan,” jelas Udin, salah seorang pedagang lainnya.
Sementara itu, berbeda dengan cabai, harga beras dan bawang merah justru menunjukkan kenaikan yang lebih stabil. Harga beras masih berada di angka Rp.14.000 sampai Rp.17.000 per-kilonya tergantung varian.
Namun untuk beras premium berada dikisaran Rp.16.000 sampai 18.000 per-kilonya. Kemudian, bumbu dapur utama seperti bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan meskipun tipis. Harga bawang merah naik tipis dari Rp38.000 menjadi Rp40.000 per kilogram.
“Bawang putihnya, harganya Rp.42.000, masih belum naik karena stoknya masih ada,” kata Udin.
Tidak mengherankan, sebab pada bulan Desember dan Januari diperkirakan sebagai puncak musim hujan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga berdampak pula kepada daya panen petani.
Adapun terkait isu kenaikan harga sembako akibat perubahan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi PPN Barang Mewah (PPNBM) oleh Presiden Prabowo Subianto tampaknya belum memberikan dampak signifikan terhadap harga beras.
Pewarta : K. Irul Umam
Editor : Nicha R