spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Amuk Brutal di Samarinda, Sepupu Tewas Ditikam di Tengah Kerumunan

SAMARINDA – Suasana mencekam menyelimuti Jalan Sumber Baru, RT 015, Kelurahan Mesjid, Mangkupalas, Samarinda Seberang, Kamis malam (17/10), ketika seorang pria bernama Mellang (42) tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga dengan tombak. Tragedi tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan satu lainnya mengalami luka serius.

Menurut saksi mata, Mirna, peristiwa bermula saat Mellang terlihat berkeliaran di sekitar pelabuhan sambil berteriak tidak jelas. Sepupunya, Basri, yang hendak menuju pelabuhan, kemudian menjadi sasaran amukan Mellang. Meskipun sudah diperingatkan oleh Mirna, Basri tetap nekat mendekati lokasi kejadian.

“Dalam rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana Mellang menusuk perut Basri dengan brutal,” kata Mirna yang menyaksikan kejadian tersebut.

Warga yang panik segera berusaha menolong Basri, namun luka yang dideritanya terlalu parah sehingga ia harus segera dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa Basri tidak tertolong.

Amukan Mellang tidak berhenti pada Basri. Ia terus menyerang warga sekitar dan bahkan petugas kepolisian yang mencoba menenangkannya. Beberapa rumah warga juga menjadi sasaran amukan Mellang.

Situasi semakin mencekam ketika warga yang marah mulai mengeroyok Mellang. Meski polisi telah menembakkan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi main hakim sendiri, nyawa Mellang tidak tertolong akibat luka-luka yang dideritanya.

Baca Juga:   Dua Bersaudara Tipu Tukang Kunci, Gasak Mobil di Samarinda

Hingga saat ini, motif di balik aksi brutal Mellang masih menjadi misteri. Beberapa warga menduga Mellang mengalami gangguan jiwa, namun pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kejadian tragis ini.

Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar, terutama keluarga korban. Mirna, saksi mata langsung, mengaku masih merasa shock dan takut setelah kejadian tersebut.

“Saya tidak pernah menyangka hal mengerikan seperti ini bisa terjadi di lingkungan kami,” tutup Mirna. (Dim)

Penulis: Dimas
Editor: Agus S

BERITA POPULER