SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda beserta unsur TNI-Polri menggelar rapat koordinasi dalam rangka mempersiapkan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru), di Balaikota Samarinda, Rabu (14/11/2022).
Rakor dipimpin Asisten I Sekretariat Kota Samarinda, Ridwan Tassa. Menurut Ridwan,
rapat dilakukan untuk memberi rasa aman bagi umat nasrani yang mengikuti ibadah Natal pada 25 Desember 2022.
“Pada rapat hari ini kita merencanakan langkah startegis untuk menciptakan suasana aman dengan memetakan wilayah yang perlu mendapat perhatian lebih dari pihak keamanan, ketika sebagian warga kita menjalankan ibadah Natal nanti,” ucap Ridwan saat diwawancarai awak media.
Tak hanya pengamanan Natal, Ridwan menyebut, akan ada personel yang melakukan pengamanan di sejumlah lokasi
perayaan malam tahun baru 2023.
“Pemkot juga mengimbau masyarakat agar tidak menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun,” ungkapnya.
Pemkot Samarinda juga telah berkoordinasi dengan personel BIN guna memantau wilayah yang berpotensi terjadinya propaganda sehingga ditakutkan dapat menganggu keamanan perayaan Nataru.
“Sedangkan untuk Satpol PP, diminta menyosialisasikan ke pedagang agar tidak menjual kembang api. Tujuannya demi keamanan bersama,” jelasnya.
“Sedangkan untuk camat dan lurah tugasnya berkoordinasi dengan Ketua RT untuk mengaktifkan kembali pos kamling. Untuk mendeteksi dini keamanan di wilayahnya agar tidak terjadi gangguan keamanan saat nataru nanti,” imbuhnya.
Sementara, Waka Polresta Samarinda, AKBP Eko Budiarto mengatakan, dalam menyambut Nataru sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat, pihaknya akan menggelar Operasi Lilin Mahakam mulai tanggal 23 Desember 2022.
Eko mengungkapkan, akan ada 693 personel yang melakukan pengamanan di 114 gereja di Kota Tepian. Selain itu, pihaknya juga akan membuat pos pengamanan Nataru di depan Kantor Gubernur Kaltim dan 8 pos lainnya di sejumlah lokasi di Samarinda.
“Itu belum lagi ditambah dengan 30 personel dari Brimob dan 331 personel gabungan dari TNI dan Pemkot,” ucap Eko.
Eko juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi pesta kembang api, sebab dikhawatirkan dapat menyambar ke atap rumah warga.
“Pasalnya, jenis kembang api ini memiliki daya tahan api yang cukup lama dan rawan menyasar ke atap rumah warga ketika jatuh,” pungkasnya. (vic)