spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Agus, Pengusaha Gula Aren Lokal yang Berhasil Berhasil Penuhi Permintaan 3 Kwintal Perbulan

SAMARINDA – Di sela-sela acara Pertemuan Bussiness Matching Pelaku Usaha Perkebunan oleh Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, pada Kamis (1/8/2024) di Hotel Mercure, Samarinda, Media Kaltim menyempatkan untuk bertemu dengan sosok Agus, pelaku usaha Gula Aren lokal asal Kutai Kartanegara (Kukar).

Ia adalah salah satu peserta yang memamerkan hasil produknya di hadapan General Manager Hotel se-Samarinda. Dengan pakaian batik dibalut jaket kulit, Agus menyapa dengan hangat khas orang-orang Jawa.

“Hasil produksi kami masih sebatas memenuhi permintaan pasar lokal saja,” ucapnya.

Sektor perkebunan Kaltim memang cukup memiliki peran perekonomian. Dengan catatan di posisi keempat dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Tentunya para petani lokal, jadi ujung tombak atas peraihan tersebut.

Agus sendiri masih memproduksi semuanya secara tunggal. Dalam arti, mulai dari penyadapan sampai proses pemasakan dan pengemasan dilakukannya sendiri.

“Karena, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwasanya aren ini potensinya sangat besar,” jelasnya.

Agus menyadari bahwa masyarakat di sekitar tempat ia tinggal, masih terpaku kepada ke-instan-an. Sehingga sulit baginya untuk merekrut orang bekerja bersamanya. Maka, mau tidak mau, ia lakukan semuanya sendirian. Karena memang, perusahaan-perusahaan tambang lebih diminati daripada harus bekerja di kebun.

Baca Juga:   Usut Kasus Korupsi, KPK Angkut Barang Bukti dari Kantor DPMPTSP dan ESDM Kaltim

Meski begitu, Agus berhasil mengolah gula aren dengan produk yang bermacam-macam. Ada gula semut dari aren, kemudian gula aren kristal, serta gula aren dengan cetakan besar tentu setiap produknya memiliki kegunaan yang berbeda-beda.

“Kalau untuk yang kristal, ini mempermudah ibu-ibu masak. Karena cepat larutnya, malah bisa untuk kopi,” lanjutnya.

Usaha Agus cukup mengesankan. Setelah mendapatkan legalitas usaha juga sertifikasi halal, usahanya yang dulu hanya dapat memenuhi permintaan 50 kilo per bulan, kini melejit naik.

“Sekarang bisa 3 kwintal per bulan. Tapi kami hanya menerima pesanan pre-order,” sebutnya.

Permintaan itu hadir dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai kota di Kalimantan Timur. Utamanya dari daerah-daerah Kukar.

Dengan hasil yang luar biasa itu, Agus mengajak para masyarakat untuk tidak takut berkebun maupun bertani. Walaupun memang perlu kesabaran, tetapi hasilnya bisa lebih daripada yang didapatkan dari gaji perusahaan-perusahaan.

“Banyak masyarakat belum paham, bahwasanya untuk mendapatkan kualitas, petani aren terkadang selama 15 hari itu belum mendapat air aren sebagai bahan bakunya,” ungkapnya.

Baca Juga:   Soal Rawan Korupsi di Kaltim, Isran Noor: 5 Tahun Saya Menjabat Tidak Ada OTT KPK, Kecuali di PPU

Butuh waktu yang cukup lama untuk mengolah aren sampai ke tangan konsumen. Kendala semacam itu pasti akan dihadapi, akan tetapi bagi Agus semua bisa dilewati jika terus tetap telaten.

Pewarta: Khoirul Umam
Editor : Nicha R

BERITA POPULER