spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Semarak HUT ke-80 RI di Samarinda, Wali Kota Tekankan Persatuan Hadapi Tantangan Bangsa

Foto: Prosesi apel Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Halaman Got Segiri, Samarinda. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

 

SAMARINDA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kota Samarinda, Minggu (17/8/2025), berlangsung khidmat dan meriah. Upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih di Lapangan Parkir GOR Segiri sukses digelar dengan melibatkan 42 pelajar pilihan sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Ribuan masyarakat turut hadir menyaksikan momen sakral tersebut.

Dalam refleksinya usai upacara, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar simbol, melainkan hasil perjuangan panjang yang harus dijaga dengan persatuan. Ia menilai, bangsa Indonesia kini dihadapkan pada tantangan besar di bidang pembangunan, ketahanan nasional, hingga menjaga persaudaraan di tengah keberagaman.

“Semakin berat tantangan, semakin kuat pula kita harus bersatu. Kemerdekaan ini adalah hasil pengorbanan jiwa raga para pejuang. Tugas generasi sekarang adalah mengisinya dengan cara yang benar, produktif, dan penuh cinta terhadap republik ini,” ujar Andi Harun, Minggu (17/8/2025).

Baca Juga:   Pemilihan Lahan Pemakaman Mendapat Penolakan Warga, Pembahasan Raperda TPU di Samarinda Diperpanjang

Lebih jauh, Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, sejalan dengan visi pembangunan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pendidikan, ketahanan pangan, serta pembangunan sektor lain harus menjadi fondasi bersama untuk membawa Indonesia lebih maju.

Perayaan HUT RI tahun ini di Samarinda dikemas lebih dekat dengan masyarakat. Selain upacara resmi, digelar pula berbagai kegiatan rakyat mulai dari lomba permainan tradisional, turnamen olahraga, karaoke, hingga hiburan di tingkat RT, kelurahan, dan kecamatan.

“Semangat kemerdekaan harus dirasakan semua warga, sampai ke pelosok kota. Dengan begitu, nilai patriotisme tetap hidup dalam diri kita,” tambahnya.

Andi Harun mengakui masih ada pekerjaan rumah dalam pembangunan daerah, namun ia menilai tantangan itu justru menjadi pemicu untuk memperkuat semangat kebersamaan.

“Jangan sampai persatuan bangsa ini digoyahkan. Kita harus waspada terhadap segala bentuk infiltrasi yang bisa mengganggu keutuhan republik,” tutupnya.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER