spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Unjuk Rasa Driver Maxim di Samarinda, Tuntut Kantor Dibuka dan Permasalahan Akun Diatasi

SAMARINDA – Ratusan pengemudi aplikasi Maxim, baik mobil maupun motor, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur dan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim pada Senin (4/8) siang. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penutupan kantor operasional Maxim di Samarinda yang dinilai merugikan para pengemudi.

Massa aksi menuntut Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, dan Wakil Gubernur, Seno Aji, untuk memfasilitasi pembukaan kembali kantor tersebut. Penutupan ini disebut-sebut telah menyebabkan ratusan akun pengemudi bermasalah dan mengganggu mata pencaharian mereka.

Fahrojil Albar, salah satu perwakilan driver mobil Maxim, mengungkapkan bahwa penutupan kantor secara tiba-tiba sangat berdampak pada pengemudi, terutama yang memiliki masalah dengan akun mereka.

“Semenjak ditutupnya kantor Maxim, sangat berdampak sekali buat teman-teman, khususnya yang akunnya bermasalah. Kami tidak bisa mengurus di kantor,” ujar Fahrojil.

Ia menyebut tindakan ini sebagai “arogan” dan merugikan para pengemudi yang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini.

Selain itu, penutupan kantor juga disebut-sebut berimbas pada kinerja aplikasi secara keseluruhan.

Baca Juga:   Ketua DPRD Kaltim: Pembahasan Program dan Anggaran Gubernur Baru Dimulai 2026
Orasi pemimpin/Korlab Maxim di atas Mobil Pickup. (Dimas/Media Kaltim)

“Selama dua minggu ini kami merasakan penurunan. Ada 500 akun yang terhubung, yang sangat berat sekali untuk mendapatkan order,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tanpa kantor, para pengemudi tidak dapat mengajukan permohonan untuk kembali menjadi akun prioritas, yang sangat vital bagi pendapatan mereka.

Senada dengan itu, Ali, perwakilan driver motor Maxim, menyampaikan hal serupa. “Kami seluruh driver Samarinda intinya memperjuangkan piring nasi kami,” tegas Ali.

Menurutnya, sejak hari Jumat hingga saat ini, lebih dari 500 akun driver telah terblokir. “Gimana nasib mereka? Udah bisa ngurus, sekarang kantor tutup,” keluhnya.

Ali menjelaskan, setiap harinya, kantor Maxim menjadi tempat bagi ratusan driver untuk melakukan verifikasi wajah atau verifikasi jaket.

“Setiap hari kami di kantor. Verifikasi wajah atau verifikasi jaket itu 350 orang per hari,” kata Ali, menunjukkan betapa pentingnya keberadaan kantor operasional tersebut.

Para pengemudi menuntut agar kantor operasional Maxim segera dibuka kembali tanpa adanya intervensi dari pihak aplikator lain. Mereka juga menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk solidaritas untuk semua pengemudi yang akunnya bermasalah dan terblokir, serta demi kelangsungan hidup mereka.

Baca Juga:   Ratusan Masjid Tetap Buka 24 Jam Selama Arus Balik, Pemudik: Seperti Ini Bagus, daripada Pas Minta Sumbangan Baru Nongol

“Kami minta kantor untuk dibuka tanpa syarat, tanpa ada intervensi dari aplikator lain. Karena selama ini kami diintervensi terus,” pungkas Fahrojil. (Dim)

Pewarta: Dimas
Editor: Agus S

BERITA POPULER