spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kemenag Kaltim Akui Belum Ada Penegerian Madrasah Swasta, Ahmad: Keputusannya Ada Di Pusat

Foto: Kepala Kantor Cabang Kemenag Kaltim, Abdul Khaliq. (Hadi Winata/Radar Samarinda)

SAMARINDA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ahmad Kholiq, mengungkapkan bahwa sudah lama madrasah swasta di Kaltim yang berhasil dinegerikan. Dirinya menyebut bahwa kegagalan ini bukan karena tidak adanya upaya, tetapi lebih karena proses penegerian madrasah di tingkat nasional yang cukup rumit dan bergantung sepenuhnya pada kebijakan pusat.

“Secara nasional, proses penegerian madrasah itu memang berat. Kami sudah beberapa tahun mengusulkan ke pusat, tapi memang belum ada yang disetujui,” ujar Ahmad Kholiq.

Terlebih, Ia menjelaskan bahwa penegerian madrasah memerlukan pertimbangan anggaran yang besar, karena sekolah yang dinegerikan akan menjadi satuan kerja (satker) dengan konsekuensi harus memiliki pimpinan, staf keuangan, dan infrastruktur lainnya.

“Yang jelas memang dari pusat yang menentukan, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan, ”

Meski demikian, Ahmad Kholiq menegaskan bahwa antusiasme dari pihak madrasah swasta untuk dinegerikan cukup tinggi. Banyak madrasah di kabupaten dan kota yang mengajukan permohonan agar dapat menjadi madrasah negeri.

Baca Juga:   Asyik Mancing di Atas Perahu, Pemancing di Kutim Hilang Diterkam Buaya

“Saat ini madrasah negeri di Kalimantan Timur baru 38. Jumlah itu masih sangat minim. Idealnya, setiap kabupaten dan kota memiliki setidaknya satu madrasah negeri,” jelasnya.

Sebagai solusi jangka pendek, Kemenag Kaltim berupaya menambah akses pendidikan dengan membuka madrasah filial yakni cabang dari madrasah negeri yang sudah ada. Menurutnya, langkah ini diharapkan bisa menjangkau lebih banyak siswa, terutama di wilayah yang belum memiliki
madrasah negeri.

“Misalnya ada MTs Negeri di satu tempat, kita buka cabang di seberangnya, agar lebih merata,” pungkas Ahmad Kholiq.

Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky

BERITA POPULER