Foto: Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Yakob Pangedongan. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Pemerataan kualitas pendidikan di Kota Samarinda tak akan tercapai jika perhatian hanya terpusat pada sekolah negeri. Hal ini menjadi sorotan Legislator Samarinda, pasalnya persoalan tersebut menunjukkan ketimpangan yang nyata antara sekolah negeri dan sekolah swasta.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Yakob Pangedongan mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda agar sekolah swasta juga mendapatkan porsi dalam alokasi dana pendidikan daerah, khususnya melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
“Pendidikan adalah tanggung jawab kolektif. Pemerintah tak boleh abai terhadap sekolah swasta yang juga berperan besar dalam mendidik anak bangsa,” ungkap Yakob.
Menurutnya, perbedaan perlakuan antara sekolah negeri dan swasta berpotensi menimbulkan ketimpangan. Jika sekolah swasta dibiarkan berjalan tanpa dukungan, bukan tidak mungkin kualitasnya akan menurun dan berimbas pada membeludaknya siswa di sekolah negeri.
“Kalau sekolah swasta kesulitan bertahan, maka sekolah negeri akan kewalahan menampung limpahan siswa. Ini bisa berdampak pada kualitas pendidikan secara keseluruhan,” jelasnya.
Politikus Partai NasDem ini menyarankan agar Pemkot Samarinda melalui Dinas Pendidikan mulai menyusun skema bantuan khusus bagi sekolah swasta. Skema tersebut, lanjutnya, harus berbasis data dan evaluasi agar bisa tepat sasaran serta tidak melanggar ketentuan regulasi.
“Prinsipnya, sekolah swasta yang memenuhi syarat dan menunjukkan komitmen terhadap peningkatan mutu pendidikan, layak untuk mendapatkan dukungan anggaran,” tegasnya.
Ia menambahkan, dukungan tak harus selalu dalam bentuk anggaran yang besar, tetapi bisa berupa fasilitasi pelatihan guru, peningkatan sarana, atau bantuan operasional yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lembaga.
“Tidak boleh ada dikotomi antara negeri dan swasta. Keduanya harus tumbuh bersama demi masa depan pendidikan di Samarinda yang lebih baik,” tutup Yakob Pangedongan.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky