Foto: Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat meninjau kawasan rencana pembangunan sodetan di Loa Janan Ilir. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Timur (Kaltim) meninjau langsung rencana pembangunan sodetan sebagai saluran pembuangan air dari Waduk Barito. Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan Perumahan Haji Saleh dan sekitarnya.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan bahwa wilayah tersebut menerima tekanan dari tiga sumber aliran air yang cukup besar, yaitu dari daerah aliran sungai (DAS) sekitar IAIN, Waduk Barito, dan diduga kuat dari buangan air akibat aktivitas tambang PT Insani di daerah Purwajaya.
“Tekanan aliran air dari tiga arah ini menyebabkan beban berlebih di kawasan Haji Saleh. Apalagi air dari daerah Purwajaya diduga berasal dari kegiatan tambang. Untuk itu, kami akan berkoordinasi dengan provinsi dan PT Insani untuk mencari solusi bersama,” jelas Andi Harun, Rabu (4/6/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa sistem sungai yang terhubung, yakni Sungai Loa Janan, Loalah, dan Loahui, memperparah situasi karena pertemuan arus air di satu titik mengakibatkan banjir meluas. Tak hanya itu, pemukiman warga yang berdiri di atas badan sungai turut mempersempit ruang aliran air.
“Ini bukan hanya masalah teknis. Kita perlu lintas sektor untuk menyelesaikan ini. Saya sudah tugaskan camat dan lurah untuk mulai melakukan inventarisasi minggu ini. Target kita, minimal 10 hingga 15 meter dari badan sungai harus bebas hambatan,” imbuhnya.
Untuk itu, Wali Kota menegaskan pentingnya komunikasi dengan warga sebelum dilakukan pembebasan lahan. Ia menekankan bahwa meski penegakan hukum penting, pendekatan kemanusiaan dan kebermanfaatan juga harus diperhatikan.
Rencana sodetan yang sedang dikaji ini, diharapkan bisa menjadi solusi dari banjir di kawasan Loa Janan Ilur. Pemkot Samarinda berencana meminta izin untuk melaksanakan pekerjaan sodetan lebih awal tanpa menunggu anggaran tahun depan dari pihak Pemprov Kaltim.
“Kami berencana untuk meminta pembangunan sodetan ini, kami ambil alih (Pemkot Samarinda). Kita tidak bisa menunggu anggaran tahun depan, kita butuh penanganan yang segera,” demikian Andi Harun.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky