Foto: Suasana sidak di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda. (Hadi Winata/Radar Samarinda)
SAMARINDA – Membludaknya jumlah pengunjung di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie masih menjadi persoalan serius, terutama pasca libur panjang. Akibatnya, terjadi lonjakan yang tidak dapat dihindarkan, sehingga masyarakat merasa tidak nyaman dan terasa sesak.
Berdasarkan pantauan Radar Samarinda pada Selasa (8/4/2025), masyarakat yang menemani keluarga berobat harus berdesakan-desakan dengan pengunjung lain. Hal ini terjadi lantaran kurangnya lahan atau tempat sebagai ruang tunggu dalam proses pelayanan kesehatan.
Dalam rangkaian inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Gubernur Kaltim mengakui bahwa, rumah sakit ini sudah tidak memadai dalam hal kapasitas kunjungan berobat.
Pasalnya, rumah sakit tersebut memiliki kapasitas sebesar 400 pengunjung dalam satu hari kerja. Namun, pada kenyataannya, pihak rumah sakit melayani lebih dari 1000 pengunjung, sehingga sudah jauh melampaui kapasitas.
“Kita menerima banyak keluhan dari masyarakat. Yang jelas RS ini tidak mampu lagi menampung pasien, kapasitasnya cuma 400 peserta, tapi pelayanan lebih dari 1000 dalam satu hari,” ungkap Rudy Mas’ud.
Politisi Partai Golkar ini menyampaikan bahwa, kelebihan kapasitas ini menyebabkan pelayanan menjadi terganggu. Terlebih, dengan adanya lonjakan pengunjung pasca libur panjang, suasana ruang tunggu terasa sesak dan panas.
“Over kapasitas, tapi ruangannya kecil. Ini sangat menggangu pelayanan, masyarakat mengeluhkan terkait kenyamanan di ruangan seperti, sirkulasi dan pendingin ruangan,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Nurliana Adriati Noor membenarkan bahwa, kurangnya ketersediaan fasilitas atau lahan ruang tunggu masih menjadi PR terbesar dalam memberikan pelayanan yang nyaman kepada masyarakat.
“Beberapa hal yang di soroti Pak Gubernur adalah fasilitas, seperti ruang tunggu. Gedung ini merupakan bangunan lama dari tahun 70an, kapasitas kita hanya 400 pengunjung dan maksimal 600 pengunjung, namun saat ini kunjungan kita sekarang bisa 1000 per harihingga 1400,” jelasnya.
Untuk itu, pihak rumah sakit akan menindak lanjuti penyediaan ruang tunggu sebagai
Upaya peningkatan kualitas pelayanan, keamanan, dan kenyamanan pasien yang melakukan pengobatan.
“Sudah kami rembukan sadari sebelum lebaran. Ruang tunggu akan kami sediakan di luar poliklinik, seperti tenan untuk kenyamanan masyarakat. insyaAllah akan mulai dibangun pada bulan ini atau paling lambat bulan mei mendatang,” tutup Nurliana Adriati Noor.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky