spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Anggaran MBG di Kaltim Lebih Tinggi, Ini Penjelasan Disdikbud

SAMARINDA – Program makan siang gratis bergizi (MBG) untuk siswa di Kalimantan Timur (Kaltim) menuai perhatian lantaran besaran anggaran yang diusulkan mencapai Rp17.000 per anak per hari. Hal ini berbeda dengan alokasi di 26 provinsi yang sudah melaksanakan pada hari ini (6/1/2025) yang menggunakan dana pusat Rp10.000 per anak.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Irhamsyah, memaparkan alasan di balik perbedaan tersebut.

Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat kebutuhan anggaran di Kaltim lebih tinggi dibanding daerah lain. Salah satunya adalah kondisi geografis yang menantang.

“Distribusi makanan ke daerah terpencil seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat membutuhkan biaya logistik yang besar. Selain itu, harga bahan makanan di wilayah tersebut lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa,” jelas Irhamsyah.

Ia menambahkan, simulasi awal program ini menunjukkan kebutuhan anggaran sebesar Rp17.000 per anak per hari untuk memastikan kualitas gizi makanan tetap terjaga.

Khusus untuk Sekolah Luar Biasa (SLB), anggaran bisa lebih besar karena memerlukan menu khusus seperti susu kedelai atau susu kambing untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa.

Baca Juga:   Tingkatkan Kapasitas Pelaku Parekraf, Hetifah Gelar Sosialisasi dan Sertifikasi MICE

Irhamsyah menegaskan, standar gizi menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program ini. Selain itu, pemerintah daerah juga ingin program ini berdampak positif pada perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM.

“Dengan melibatkan UMKM, kita tidak hanya menyediakan makanan bergizi bagi siswa, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Meski dana pusat hanya dialokasikan sebesar Rp10.000 per anak, setelah Juknis diterima rencana kekurangannya akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

Saat ini, Pemprov Kaltim masih menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi dari pemerintah pusat untuk menentukan mekanisme pelaksanaan program, termasuk pengelolaan anggaran dan distribusi makanan. Irhamsyah menegaskan  Pemprov Kaltim siap melaksanakan program ini segera setelah juknis diterima.

Ia berharap program ini dapat segera dimulai, mengingat manfaatnya yang besar bagi tumbuh kembang anak-anak.

“Kami sangat mendukung program ini karena penting bagi kesehatan dan konsentrasi siswa saat belajar. Kami akan berupaya memastikan program ini berjalan optimal di Kaltim,” tambahnya.

Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah menegaskan komitmen mereka terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini sudah berlangsung hari ini di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi, tidak termasuk Kaltim

Baca Juga:   Kolaborasi Pemkab PPU - Gojek Wujudkan Master Plan Smart City

Selama Januari hingga Maret 2025, pemerintah pusat berharap program MBG bisa menyentuh tiga juta penerima manfaat.

Kelompok penerima terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, serta ibu hamil dan ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.

Penulis: Hanafi
Editor: Nicha R

BERITA POPULER