spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wartawan Dilarang Berpihak, PWI Kaltim Tegaskan Berita Pilkada Harus Berasaskan Kepentingan Publik

SAMARINDA – Tahapan krusial Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sedang berlangsung, dan kampanye pasangan calon (paslon) kontestan Pilkada rentan terhadap pelanggaran, termasuk politik uang dan keberpihakan oknum tertentu.

Wartawan, sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi kepada publik melalui tulisan maupun video, harus tetap memegang teguh etika jurnalistik. Hal ini ditegaskan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, Abdurrahman Amin.

“Dalam aturan dasar PWI, jelas bahwa wartawan tidak boleh berpihak. Pengurus PWI juga tidak boleh terafiliasi dengan partai politik mana pun,” ungkapnya pada Senin (21/10/2024).

Namun, Rahman menyayangkan bahwa di lapangan masih ditemukan beberapa berita yang terkesan memihak salah satu paslon. Meski demikian, pihaknya akan mengkaji lebih lanjut apakah terdapat unsur kesengajaan dalam berita-berita tersebut atau tidak.

“Berita adalah produk manusia, jadi kadang ada yang lepas dari netralitas. Oleh karena itu, setiap wartawan harus selalu mengutamakan kepentingan publik,” tambahnya.

Rahman juga mengajak para wartawan untuk menyajikan berita yang lebih mendalam, seperti profil dan rekam jejak paslon, serta mengupas tuntas program-program yang mereka tawarkan. Dengan begitu, publik dapat menilai secara objektif sebelum menentukan pilihan.

Sebagai bagian penting dari proses demokrasi, wartawan memiliki hak istimewa untuk menanyakan langsung kepada paslon dan melihat subjek secara objektif.

Baca Juga:   Arif Franantan Sembiring Ajukan Banding atas Putusan PTUN Samarinda

Di sisi lain, Rahman mengakui bahwa ada laporan terkait wartawan yang berpihak dalam kampanye Pilkada. Namun, setelah ditelusuri, wartawan tersebut ternyata bukan bagian dari PWI.

“Jika ada anggota PWI yang terbukti terlibat aktif dalam pemenangan salah satu paslon, tentu kami akan mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan,” tegasnya.

Rahman menekankan bahwa wartawan, baik dari media online maupun cetak, tidak hanya memiliki peran penting, tetapi juga tanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, etika jurnalistik harus dijaga agar Pilkada dapat berlangsung damai dan adil. (Rul)

Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Agus S

BERITA POPULER