SAMARINDA – Andi Harun, calon Wali Kota Samarinda yang juga petahana baru-baru ini mendapatkan kritik terkait hasil kinerjanya di Teras Samarinda. Kritik itu berasal dari Romo Roedy Haryo Widjono pada gelaran Ngobrol Pilkada di Teras Samarinda, Jum’at (5/10/2024) lalu.
“Teras Samarinda ini bentuknya bukan vernakula, ini arsitektur modern,” kritik Romo Roedy.
Sewaktu itu, Andi Harun juga hadir langsung dalam diskusi dan sempat ditantang Romo Roedy untuk melalukan pembicaraan lebih lanjut terkait hasil kinerjanya di periode pertama. Teras Samarinda bisa dikatakan adalah hasil kinerja Andi Harun selama menjadi Wali Kota Samarinda, terlebih ia akan mencalonkan kembali sebagai calon tunggal di Samarinda.
“Tidak mudah untuk mencapai tahap level seperti ini, kalau menilai kan gampang-gampang saja, yang kerja itu yang susah,” tanggap Andi Harun seusai acara Extravaganza Samarinda Maju pada Minggu (06/10/2024).
Andi Harun menjabarkan bahwa akan ada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Itu menjadi momen nantinya untuk Romo Roedy bisa mendapatkan penjelasan holistik perihal perihal Pembangunan Teras Samarinda.
Sang petahana itupun merasa Teras Samarinda tidak ahistoris atau mengabaikan sejarahnya meskipun modernisasi itu penting. Seperti berkaca di negara seperti Korea, bahkan secara nasional ada Jogja yang dianggap juga mengarah kepada modernisasi.
“Bertransformasi bentuk arsitektur ke modern, tidak lantas kita kehilangan karakter budaya,” jelas Andi Harun.
Tentu menanggapi kritik ini menjadi penting demi memuluskan langkahnya menuju kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda. Ditambah target Andi Harun sendiri bisa menang 100 persen dari kolom kosong.
Pewarta: K. Irul Umam
Editor: Nicha R