SAMARINDA – Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie (RSUD AWS) ditetapkan sebagai salah satu dari 14 Rumah Sakit Rujukan Nasional. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/390/2014.
Hal demikian diungkapkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltim, dr. Jaya Mualimin. Ia menerangkan berbagai pencapaian telah di raih RSUD AWS. Diantaranya RSUD AWS merupakan Rumah Sakit Kelas A Pendidikan dengan capaian akreditasi Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Pada Februari 2014, RSUD AWS telah melakukan operasi jantung pertama kali yang bekerja sama dengan RSJPD Jantung Harapan Kita, Jakarta. Berkat hal tersebut, RS kebanggaan masyarakat Kaltim ini, ditunjuk sebagai pusat operasi bedah jantung ke-10 di Indonesia.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM Kesehatan dan sumber daya lainnya untuk kamajuan Rumah Sakit daerah.
“AWS ini rumah sakit rujukan nasional dan daerah. Sudah bisa melakukan operasi jantung terbuka dan operasi jantung pada anak,” kata dr. Jaya saat Konferensi Pers di Kantor Diskominfo Kaltim, belum lama ini.
RSUD AWS sebutnya, telah bekerja sama dengan empat RS jejaring milik Kemenkes dalam peningkatan layanan kesehatan di bidang kardiovaskular, uronefro, stroke, dan kanker. Yakni RS Kanker Dharmais, RS Cipto Mangunkusumo, RS Jantung Harapan Kita, dan RS Pusat Otak Nasional (PON) Mahar Mardjono.
Keunggulan terbaru yang dimiliki RSUD AWS adalah Instalasi Kedokteran Nuklir. Kedokteran Nuklir merupakan suatu spesialis kedokteran yang menggunakan energi radiasi terbuka dari inti nuklir untuk menilai fungsi suatu organ, mendiagnosis dan mengobati penyakit.
Saat ini RSUD Abdul Wahab Sjahranie merupakan rumah sakit ke-4 di Indonesia yang memiliki Instalasi Kedokteran Nuklir selain Jakarta, Bandung, dan Semarang.
Posisi ini sekaligus menempatkan RSUD AWS sebagai rumah sakit pertama di bagian Indonesia Tengah dan Timur yang memiliki Instalasi Kedokteran Nuklir.
Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD Abdul Wahab Sjahranie memiliki sebuah kamera gamma SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan 8 Ruang Isolasi Radio Aktif (RIRA) terstandar oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
Pemeriksaan kedokteran nuklir banyak membantu dalam menunjang diagnosis berbagai penyakit. Seperti jantung, tiroid (gondok), ginjal dan kanker. (Eky/rls)