SAMARINDA – Kehendak Gubernur Isran Noor untuk tidak menghapus tenaga honorer bukan isapan jempol semata. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas, memberikan signal untuk tidak menghapus tenaga non-ASN di instansi pemerintahan.
“Hari ini kami sedang meng-exercise, mencari alternatif terbaik untuk tenaga-tenaga non-ASN di seluruh Indonesia. Dan tadi sudah mulai mengerucut ada beberapa alternatif yang nanti dirumuskan ulang oleh APPSI (Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia), Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi),” ungkap Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Rabu (18/1/2023), usai pertemuan dengan APPSI, Apeksi dan Apkasi.
Sementara Gubernur Isran Noor dengan tegas menyatakan bahwa tidak akan ada penghapusan tenaga honorer di lingkungan Pemprov Kaltim.
“Tidak akan ada dulu pemberhentian atau pemecatan atau PHK (tenaga honor). Itu saja,” tegas Gubernur Isran mengutip laman Pemprov Kaltim.
APPSI, Apeksi dan Apkasi akan mencari rumusan terbaik demi penyelesaian persoalan nasib 2,4 juta tenaga honor di Indonesia.
Musabab opsi penghapusan tenaga non-ASN akan menimbulkan gejolak dan terhambatnya pelayanan kepada masyarakat.
Sementara, opsi untuk mengangkat seluruh tenaga honorer dianggap tidak memungkinkan mengingat kemampuan keuangan negara. Yang jelas, tidak ada penghapusan tenaga honorer dalam waktu dekat meski belum dipastikan alternatif penyelesaian polemik penghapusan tenaga honorer. (eky/adpimprovkaltim)