spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

16 Kasus Rabies Terjadi di Samarinda, Begini Tanda-tandanya

SAMARINDA – Penyakit anjing gila atau yang biasanya lebih dikenal dengan nama Rabies, telah terjadi sebanyak 16 kasus di Kota Samarinda. Dari kebanyakan kasus, pemilik hewan peliharaan digigit oleh peliharaannya sendiri.

Dalam hal ini bukan hanya anjing saja yang bisa mengidap Rabies, melainkan juga hewan peliharaan lainnya seperti kucing.

“Itu tergigit semua dan hewannya positif rabies, tapi Alhamdulillah sudah ditangani dengan cepat dan sembuh,” ucap Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Ketapang) Kota Samarinda, Maskuri saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (24/6/2023).

Diketahui Rabies terjadi karena hewan peliharaan mengidap Zoonosis, yakni merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau pun sebaliknya.

Karena banyaknya kasus, pemilik peliharaan yang terkena Rabies akibat digigit hewan peliharaannya sendiri, Maskuri mengimbau untuk memeriksakan hewan peliharaan ke dokter hewan.

“Periksakan. Di Samarinda ada dokter hewan gratis seperti yang di jalan Biola,” ungkapnya.
Untuk mengetahui gejala awal hewan yang terjangkit Rabies, Maskuri memaparkan bahwa biasanya hewan peliharaan tidak mengenali pemiliknya sendiri.

Baca Juga:   MKKS SMP Swasta Minta Sekolah Negeri Tak Buka Pendaftaran Tahap Kedua

“Yang paling parah perilakunya sudah tidak seperti biasanya bahkan menyimpang,” papar Maskuri.

Maskuri mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk menindak lanjuti kasus rabies ini. Nantinya, pihaknya akan menggelar sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya rabies.

“Sosialisasinya terkait dengan bagaimana peran masyarakat dalam menghadapi Zoonosis dan rabies ini, karena ini menyangkut hewan peliharaan dan juga hewan liar,” pungkasnya.
Maskuri berharap, masyarakat kedepannya dapat lebih berperan dalam penanggulangan rabies ini, khususnya komunitas pecinta hewan. (vic)

BERITA POPULER