Foto: Aliansi mahasiswa Kaltim yang menggelar demonstrasi terkait kinerja 100 hari Pemprov Kaltim. (Abi/Media Kaltim)
SAMARINDA – Memasuki hari ke-100 masa jabatan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, sejumlah aliansi mahasiswa menyuarakan kekecewaannya melalui aksi demonstrasi dan penilaian terbuka terhadap kinerja awal sang gubernur.
Ilham Maulana, Presiden BEM KM Universitas Mulawarman menyampaikan bahwa selama tiga bulan terakhir, masyarakat belum merasakan dampak nyata dari janji-janji kampanye Rudy Mas’ud. Ia menyebutkan beberapa program memang sudah dijalankan, namun realisasinya masih jauh dari harapan.
“Seratus hari bukan waktu yang lama, tapi cukup untuk melihat arah kerja pemerintahan. Sayangnya, banyak janji belum menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung. Kami menuntut tindakan konkret, bukan sekadar wacana,” ungkap Ilham pada Rabu (4/6/2025).
Para mahasiswa bahkan membuat rapor evaluasi terhadap kinerja Pemprov Kaltim, yang diunggah melalui media sosial. Dalam dokumen tersebut, sejumlah program prioritas seperti pendidikan gratis jenjang S1 hingga S3, layanan kesehatan gratis, penyediaan seragam sekolah, hingga program umroh gratis untuk marbot, masih dinilai minim progres.
Tak hanya soal program, mahasiswa juga menyoroti isu lingkungan dan hak masyarakat adat yang dianggap belum menjadi perhatian serius pemerintah. Mereka mengingatkan agar kepemimpinan Rudy Mas’ud tidak mengabaikan aspek ekologis dan perlindungan terhadap komunitas lokal.
“Kami juga menolak segala bentuk intimidasi terhadap mahasiswa yang menyuarakan kritik. Ruang demokrasi harus dijaga, bukan ditekan,” tambah Ilham.
Aliansi mahasiswa ini menekankan pemerintah untuk segera melakukan tindakan nyata yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Pihaknya sendiri berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan dan kinerja dari Pemprov Kaltim.
“Kami tidak ingin masa jabatan ini hanya diwarnai janji-janji tanpa pelaksanaan. Pemerintah harus menunjukkan keseriusan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar di Kaltim,” tutup Ilham.
Dalam aksi di depan Kantor Gubernur Kaltim, mahasiswa menyampaikan lima tuntutan utama kepada Pemprov:
1. Segera realisasikan delapan program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur.
2. Hentikan aktivitas tambang ilegal di seluruh wilayah Kaltim.
3. Desak perusahaan tambang menyalurkan CSR sesuai kewajiban.
4. Perbaiki tata kelola lingkungan secara menyeluruh.
5. Penuhi hak-hak masyarakat adat tanpa pengecualian.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Andi Desky